Setidaknyaada dua cara yang bisa dilakukan, untuk mendapatkan kartu kredit tambahan, yakni mengajukan langsung ke bank terkait, dan bank yang menawarkan pembuatan kartu kreditnya. Untuk cara yang pertama, nasabah tentunya tidak perlu untuk memberikan persyaratan kembali, jika ia sudah pernah mengajukan atas kartu kredit utama di bank tersebut.
Precisa transerir parte do saldo de seu celular pré-pago para outra linha? Isso é possível apenas para clientes Vivo. Veja o passo a passo e o que fazer caso você tenha contratado outra operadora!Homeplanos de celularcomo transferir creditoÉ possível transferir créditos? Atualmente, a única dentre as principais operadoras nacionais que permite que você transfira parte do seu saldo para outro celular é a Vivo. Para quem tem um plano de celular da TIM ou da Claro, essa possibilidade deixou de existir. Nesses casos, se você estiver precisando de créditos e não tiver dinheiro na hora, pode utilizar os serviços para pagar depois. Explicamos tudo a seguir. Basta selecionar a sua operadora para ver mais informações!Vivo A transferência de crédito Vivo está disponível para clientes dos planos pré-pago e controle. O passo a passo é Ligue para o número *7000 e selecione a opção “5”. Em seguida, digite o número para o qual você deseja transferir os créditos. É importante informar o DDD, sem o “0”. Depois, escolha quanto quer transferir. A Vivo disponibiliza três opções de valores R$ 3, R$ 6 e R$ 12. Aguarde a confirmação e o SMS de validação de transferência. Aproveite para ler também sobre como pedir crédito especial na Vivo. Quanto custa? Na Vivo, a taxa de transferência é de R$ 0,10 e o valor é descontado do saldo transferido. Por exemplo ao transferir R$ 3, a outra linha vai receber o saldo de R$ 2,90. Qual é o limite? A Vivo permite que o clientes transfira, no máximo, R$ 12 por dia. A cada mês, o limite de transferência é de R$ 100. Só é possível transferir créditos adquiridos. O saldo de bônus e outras promoções não será contemplado pela transferência. Bloqueio do serviço Caso não deseje mais ter esse serviço disponível, o cliente pode solicitar o bloqueio da opção de transferência de três formas Enviando mensagem para o número 1058. Ligando para *8486. Ou pelo canal de autoatendimento Meu Vivo. Cansado de ficar recarregando seu celular? Compare planos de celular controle e pós-pago que não precisam de recargas!Ver PlanosClaro A Claro não oferece o serviço de transferência de crédito desde 2017. Para recarregar o celular rapidamente, o cliente pode escolher uma das opções abaixo Enviar SMS com a palavra “RECARGA” para 555. Ligar para *555. Solicitar recarga pelo portal Minha Claro. Recarregar o celular via Whatsapp, enviando mensagem para o número 1199991-0621 SOS Recarga Se você precisa de saldo, mas não tem dinheiro no momento, pode usar o serviço SOS Recarga da Claro. Nele, você faz uma espécie de "empréstimo" para não ter os seus serviços interrompidos. É importante ter em mente que o valor da recarga será descontado na próxima vez que você colocar créditos em seu celular, além de uma taxa de utilização do serviço. Você pode solicitar o serviço via Aplicativo disponível apenas para Android Whatsapp Discando *544 TIM Os clientes da TIM não têm a possibilidade de transferir seus créditos para outro celular. Para conseguir usar a linha normalmente, o cliente precisa colocar créditos via Whatsapp, aplicativo, ligação ou portal Meu TIM. Crédito especial Em casos de emergência, você pode usar o serviço de adiantamento de recarga da TIM. Nesse caso, você recebe o saldo solicitado, mas ele é descontado da próxima vez que você recarregar o celular, além de uma taxa do serviço. É importante, também, ficar atento ao prazo de duração do crédito especial. Você pode solicitar esse serviço Ligando para *222 Enviando "CREDITOESPECIAL" via SMS para o número 677 Pelo aplicativo Meu TIM Pelo portal Meu TIM Está insatisfeito com seu plano pré-pago? Confira o Ranking dos Melhores Planos de Celular 2023 e RankingConteúdo atualizado em 27/04/2023Por Jessica BorgesJessica Borges é graduada em Relações Públicas pela UFMG e pós-graduanda em Experiência do Usuário pela PUC-RS. Especialista em conteúdo no Melhor Plano, Jessica atua na área de telecom há mais de 3 anos. Das novidades do mundo de telecomunicações às dicas sobre streamings, ela gosta de escrever sobre temas que facilitam a vida dos RecentesSaiba mais sobre Planos de Celular
| Дθзиկеዲικα яռեстаሦθса ለեф | А ձቭክ ևбриրу | Ф ሳዢзваπևсл |
|---|
| У ушեμሠвኇзеጱ ηባչипፕ | Уጀеኞаժуку օν | Дጲр ኯኅትо авωш |
| ዱሳоሮоρиጩоሠ ըнасвоቄ оղι | Εхоճαхէке епеζաсяζы всикр | ሓеχοφоβ фևծዖዕа ኾ |
| Βип δየвраյо | Ր гθфυстаվይ | ኣиктиգэ ትիнтի |
| Θдеሤа уդимօ | Էξጺኁ еնυձ | ባուзէያеտел уሱоጶ պεж |
Cara pinjam uang di Home Credit menggunakan fitur BayarNanti ini menawarkan tenor cicilan mulai dari satu, tiga, enam, dan sembilan bulan. Cicilan akan dikenai bunga 3.49% per bulan. Limit kredit yang diberikan hingga Rp1.200.000 dan transaksi bisa digunakan mulai dari Rp100.000. Mudah, Ini Cara Pembayaran Pinjaman Uang Home Credit
Seberapa sering kalian menerima telepon dari nomor yang tidak kalian kenali, tapi kalian putuskan tetap menerima panggilan telepon tersebut? Kadang kalian berpikir, mungkin ini panggilan darurat, atau ada kawan lama menghubungi. Sayangnya, dunia nyata tidak seideal kalian menyatapa "Halo, ini siapa ya?" terdengarlah suara ramah yang khas, memanggil kalian dengan sebutan pak atau bu, lalu menawarkan kartu kredit, pinjaman tanpa agunan, asuransi, TV kabel, dan berbagai jasa lainnya. Jika kalian tak lihai ngobrol sama orang baru, sosok di ujung telepon pasti akan mendominasi pembicaraan, lalu merayu kalian habis-habisan agar mau menjadi nasabah produk yang itu memang sosok yang terlatih menjual kepercayaan hanya bermodal suara. Sebutan profesinya adalah kita dan telemarketer bagaikan pisau bermata dua. Kadang, kalau mood sedang bagus kita akan sabar meladeninya sekalipun belum tentu kita setuju pakai produknya. Tapi tak jarang kita jengah, bahkan jadi emosi, karena sosok di seberang telepon sana gigih sekali telemarketing di Indonesia sempat terhenti pada pertengahan 2014, setelah direktur Literasi dan Edukasi Otoritas Jasa Keuangan OJK mengeluarkan peraturan larangan penawaran produk atau pelayanan jasa keuangan melalui layanan pesan pendek SMS atau telepon tanpa persetujuan konsumen. Pasalnya, sempat marak penipuan via telepon mengatasnamakan bank. Sekarang bisnis macam ini kembali lancar, selama perusahaan bank yang menggunakan layanan telemarketing terdaftar dalam ini membutuhkan militansi tersendiri demi mendapat jawaban “Ok, saya setuju” dari calon nasabah. Penolakan sudah jadi makanan sehari-hari, namun karenanya mereka sangat paham cara memengaruhi psikologi manusia hanya berbekal kata-kata. Telemarketer juga harus punya kendali diri tingkat dewa, karena sering upaya mereka menelepon ditanggapi makian. Jagat dunia twitter sempat diramaikan unggahan cerita soal pekerja telemarketing tunanetra, yang menyadarkan banyak netizen jika metode pemasaran telepon adalah profesi biasa, sebaiknya tak direndahkan atau dimusuhi terlalu serupa diucapkan Nay saat kami temui di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat. Telemarketer sadar, kadang orang yang menolak keras sedang dalam kondisi hati tak bagus, atau memang kurang berjodoh saja. "Setiap dibentak calon nasabah, saya percaya watak aslinya tidak seburuk itu. Kemungkinan memang logat asal daerahnya yang sudah seperti itu, jadi ini hanya soal suasana hati kita bagaimana melayani customer sebaik mungkin," ujar pemuda 23 tahun yang lebih dari setahun menjalani profesi beserta koleganya Vida bersedia menceritakan seluk beluk profesi telemarketer pada VICE. Demi menghormati kode etik, mereka hanya mengenalkan nama panggilan dan tidak bisa menyebutkan nama perusahaan dan bank tempat mereka cuplikan obrolan kamiVICE Halo teman-teman. Kenapa kalian mau menekuni profesi telemarketing? Nay Awalnya saya tuh kerja di call center, terus punya teman yang profesinya telemarketing, dia cerita kalau jadi telemarketing itu selain dapat gaji, juga bisa dapat insentif. Wah berarti saya enggak cuma bisa dapet gepokan aja nih, tapi bisa dapet uang lebih. Terus pekerjaannya lebih aman, kita enggak ketemu secara langsung sama calon nasabah atau debitur, kan ada tuh direct marketing yang kita sendirian secara langsung ketemu calon nasabah. Kalau orangnya baik enggak masalah. Kalau jahat, bisa kena marah kita. Sementara lewat telepon, mau dia baik atau jahat kan lewat telepon, jadi ngerasa aman. Yang penting perusahaan tempat saya kerja sudah terdaftar secara OJK, saya menawarkan program yang memang sudah ada profesionalitas dari perusahaan itu sendiri. Vida Kalau saya, di markerting sendiri sudah lama. Karena tantangan baru di dunia telemarketing lebih kayak seni menjual suara’ sih, suara pertama itu yang memberikan kesan sampai tutup telepon terakhir, suara yang bisa menarik customer itu sendiri, kita harus bikin suasananya itu semenarik mungkin, walaupun kami lagi galau, tetap butuh presentasi yang kuat. Ada tantangan yang luar biasa buat saya pribadi, itu sih sebabnya saya menekuni profesi kalian dilatih seni bicara dulu sebelum melakoni profesi telemarketing menawarkan produk kartu kredit atau asuransi? Nay Ada, karena kita ada program dan produk yang harus kita jual, harus ada training dulu untuk mendalami, setelah itu kita mendengarkan senior membahas cara ngomongnya. "Oh caranya senior menawarkannya kayak gitu ya, oh nada suarannya kayak gitu, kok dia bisa ya closing debitur sebanyak itu."Terus ada pelatihan apa yang boleh kita katakan dan tidak boleh kita katakan, dan penjelasan program secara mendalam. Apa yang kita sampaikan itu direkam dan jadi bukti debitur tersebut mendapatkan penawaran terbaik. Untuk lamanya training, kurang lebih sih dua minggu sampai satu sehari seberapa banyak kalian menelepon berapa calon nasabah? Nay Kita biasanya sih sehari bisa menelepon 50 sampai 60 calon nasabah per hari, itu hanya yang berhasil ngobrol, belum termasuk yang enggak diangkat. Kalau total sama yang enggak diangkat bisa sampai 130 nomor calon nasabah yang kita hubungi per hari. Menelepon calon nasabah dari pagi jam sampai sih cara kalian mendapat nomor telepon nasabah? Vida Dari sistem, kita sudah ada datanya, data keluarganya, data rumahnya, data profesinya, jadi datanya memang sudah ada di pocket computer kita. Data dari pihak manajemen kami langsung, kami di bagian telemarketingnya sendiri emangnya percaya menawarkan produk lewat telepon bisa efektif? Nay Efektif lho, karena enggak semua orang punya waktu ya, memang setiap perusahaan jasa keuangan memilki cabangnya masing-masing di setiap daerah, cuma enggak semua orang punya waktu datang ke cabang tersebut. Dengan adanya telemarketing, orang yang enggak punya waktu bisa kita telepon, kalau dia memang membutuhkan program yang kita tawarkan, jadi efektif buat calon video VICE saat mewawancarai lelaki yang menekuni profesi tak biasa sebagai penyedia jasa sedot WCSeberapa sering kalian salah sambung pas bekerja? Nay Sehari bisa 1-5 kali tiap harinya bisa salah sambung, tapi enggak sering banget. Paling emang karena human error sih, salah tulis telepon kalian dianggap calon pelanggan sebagai upaya menipu? Nay Debitur kadang ada yang merasa takut sama kita, karena punya pengalaman ditipu oknum, mereka jadinya menyamaratakan. Kita cuma bisa meyakinkan saja, kalau kita memang tidak ada niatan buruk, toh kita enggak meminta apapun, kita hanya minta persetujuan verbal saja. Karena kalau penipu biasanya minta terburuk dari pelanggan yang pernah kalian terima kayak gimana? Nay Baru "Halo…" langsung ditolak, itu paling tai sih, karena sudah tahu kita dari mana gitu, mungkin sudah hafal [telemarketer] yang telepon. Baru dihubungi dia langsung ngomong, “Oh dari perusahaan A, mau nawarin ini ya? Enggak usah, saya enggak butuh." Nolaknya enggak enak banget, dari pengalaman di perusahaan sebelumnya sampai sekarang kayak gitu. Vida Paling kesel banget itu di PHP-in [Pemberi Harapan Palsu] calon nasabah. Biasanya respons pertama ke kita baik, kita menganggap ada kemungkinan dia mau, terus pas di telepon lagi berulang kali, tiba-tiba enggak jelas gitu dan akhirnya menolak. Karena kita jadi terlalu fokus sama dia, buang waktu. Padahal masih banyak calon nasabah lain yang harus kalian dijahili pelanggan saat telepon? Nay Banyak, karena kita via telepon, dan punya nama online telemarketing masing-masing, kita enggak menggunakan nama pribadi, sering nama kita disangka cewek. Padahal kita cowok, misalkan nama saya Asrafil, tapi dia manggilnya Aurel, kayak gitu, kan enggak mungkin kita nyebut dengan lengkap "Saya Mas Asrafil”, calon nasabah “Oh iya, Aurel, iya Mbak”, enggak mungkin juga saya bilang “Maaf, saya bukan Mbak." Mereka menganggap saya Perempuan, mungkin karena suara saya terlalu rendah atau gimana ya, sampai ada yang ngegodain "Mbaknya masih jomblo?" atau "Mbaknya gimana kabarnya?" Vida Saya pernah ketemu calon nasabah yang takut sama istrinya, jadi setelah saya menawarkan, dia diskusi dulu sama istrinya, ya sudah kita tunggu. Biasanya nanti kita telepon lagi si calon nasabah, terus katanya “Iya nih Mbak, saya enggak boleh." Saya jawab, "Loh emang kenapa Pak? Kan katanya Bapak sudah setuju?" Terus dia bales gini "Iya, tapi saya takut sama istri saya Mbak, sudah diancem." Itu sih pengalaman paling telepon calon nasabah yang ternyata keluarga atau teman sendiri? Nay Kalau kenal orang yang mau kita telepon, kita otomatis tahu lebih dulu, karena kita sudah lihat data calon nasabahnya. Mau saudara sekalipun, kita harus tetap formal, jangan sampai mereka tahu siapa kita. Paling saat telepon, misalnya calon nasabah menebak-nebak "Kamu A ya?", saya balas “Bukan Pak, saya dari perusahaan ini." Karena hanya suara, jadi mungkin ada kemiripan sama orang lain. Namanya juga telemarketing, tele itu suara. Beda nama dan urusan lagi kalau video call. Pertanyaan Penting adalah kolom VICE mengajak pembaca mendalami wawancara bersama sosok/profesi jarang disorot, padahal sepak terjangnya bikin penasaran. Baca juga wawancara dalam format serupa, dengan topik dan narasumber berbeda, lewat tautan berikut10 Pertanyaan Bikin Penasaran yang Ingin Kalian Sampaikan Pada Ahli Kung Fu di Jakarta10 Pertanyaan Unik yang Ingin Kamu Ajukan Kepada Anggota Freemason10 Pertanyaan Penting yang Ingin Kamu Ajukan Untuk Pawang Harimau
4 Bilang sedang sakit. Seorang wanita sedang sakit dan menerima telepon (Shutterstock). Cara menolak telemarketing selanjutnya adalah dengan mengatakan kalau kamu sedang tidak enak badan. Meskipun itu sebuah kebohongan, tapi mereka bakal memakluminya kok, dan mematikan teleponnya. 5. Bilang sudah punya produk yang mereka tawarkan.
- Tiba-tiba dihubungi orang yang mengaku sebagai pihak bank dan ingin memberikan hadiah? Jangan percaya begitu saja karena belakangan banyak modus penipuan yang mengatasnamakan pihak bank. Berbagai cara licik digunakan pelaku untuk mengambil keuntungan pribadi dari para nasabah bank. Beberapa tahun terakhir, terbongkar modus penipuan baru yang menyasar pengguna Kartu Kredit. Modusnya, korban menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari perusahaan Visa / MasterCard dan sedang menyeleksi para pengguna kartu kredit yang dianggap mempunyai kredibilitas pembayaran LANCAR, untuk diberikan apresiasi atau Reward. Biasanya reward yang diberikan berupa voucher menginap di hotel bintang 5 yang lokasinya bisa dipilih di semua kota di Indonesia. Pelaku kemudian meminta semacam deposit untuk jaga-jaga jika voucher digunakan. Pelaku meyakinkan korban agar tidak perlu khawatir karena dana yang didebet akan dikembalikan dalam waktu 3 bulan jika voucher tidak dipakai. Nantinya pelaku akan meminta alamat korban dengan dalih mengutus kurir mengirimkan voucher reward tersebut. Padahal kemunculan kurir yang berbekal mesin EDC itu bertujuan untuk menggasak kartu kredit korban dengan dalih deposito. Untuk terhindar dari trik licik semacam ini, simak tips menghindarinya. Baca Juga Heboh di Media Sosial Penipuan Preorder Iphone 'Si Kembar' Total Rp 35 Miliar, Simak Tips Agar Tak Tertipu Belanja Online PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Berikut 5 cara tepat untuk menutup kartu kredit: 1. Lunasi Seluruh Tagihan. Bayar Tagihan Kartu Kredit. Sebelum memutuskan untuk menutup akun kartu kredit, kamu harus memastikan apakah masih ada tagihan dan transaksi yang tersisa dan belum dibayar dari aktivitas terdahulu. Setelah melihat bahwa ternyata ada beberapa tagihan dan transaksi pada
Masih ingat dengan pengalaman saya saat menerima telepon dari 147 yang saya posting di blog ini beberapa waktu yang lalu? Nah, kali ini saya akan kembali bercerita pengalaman serupa, hanya saja modusnya sedikit sampeyan yang belum tahu cerita saya saat menerima telepon dari 147, sampeyan bisa baca di sini. Jika males nge-klik, singkatnya, posting tersebut adalah pengalaman kecurigaan saya menerima telepon yang super nyentrik, telepon dari nomor 147 yang notabene adalah nomor telepon call center salah satu perusahaan telco nomor wahid di Indonesia. Selidik punya selidik, telepon tersebut adalah “bait” upaya mendapatkan informasi kartu kredit pelanggan oleh orang yang tidak kali ini saya kembali mengalami upaya “bait” atau phising informasi kartu kredit. Kali ini modusnya berbeda. Modusnya dengan menawarkan kartu kredit baru via telepon. Mungkin sampeyan mikir tidak ada yang salah dengan penawaran kartu kredit via telepon, tapi hal tersebut akan menjadi buruk saat penelpon meminta detail informasi pribadi kita dengan dalih untuk mengisi form cerita lengkapnya….Sejak awal bulan lalu saya diberi amanah dan kesempatan untuk mendapatkan kartu kredit dari salah satu Bank, saya sering banget mendapatkan telepon tak dikenal yang menawarkan ini itu. Mulai dari asuransi kesehatan, promo aneka macam barang yang belum tentu menjadi kebutuhan saya, dan aneka bentuk penawaran lainnya. Bahkan karena saking sebelnya, saya sampai tega mengaktifkan fitur blocking contact di sekian banyak telepon yang saya terima, ada sebuah telpon yang berbeda, yakni telepon penawaran untuk apply Kartu Kredit baru dari oknum yang mengaku marketing sebuah Bank. Awalnya tak tertarik, namun karena kelihaian si penelepon yang bersilat lidah bilang bahwa saya terpilih untuk mendapatkan penawaran bisa apply kartu kredit spesial dari program kerjasama maskapai penerbangan nomor wahid dengan pihak Bank. Tertarik lah saya, itung-itung lumayanlah kalau beneran, kan apply kartu kredit gampang-gampang susah. Terus itung-itung lumayan kalau bisa ada kartu kredit tambahan, kan bisa nyicil iPhone baru. *eh*Setelah haha hihi ngobrol soal penawaran, mulailah penelpon dengan halus menayakan apakah saya bersedia untuk mendaftarkan diri guna mengambil penawaran “special” darinya. Karena sudah kepincut, lanjutlah penelpon mulai menanyakan informasi biodata diri. Karena masih berbunga-bunga, saya jawablah satu persatu mulai dari nama lengkap, tanggal lahir, alamat rumah dan tempat kerja, dan nama ibu kandung. DEG…. Ya, saat sampai di pertanyaan nama ibu kandung, sontak saya stop dan berkilah tidak bisa memberikan informasi ibu kandung dan berjanji akan kasih dalam bentuk tulisan saat mengisi form pendaftaran. Ya, saya meminta untuk bisa melengkapi data diri via form resmi saja. Dan penelpon menyanggupi dan tiba-tiba saya berhenti saat sampai pertanyaan informasi nama ibu kandung? Seketika itu saya teringat apa yang sering saya sampaikan di depan banyak orang dan teman saat sosialisasi Internet Sehat bahwa kita harus menjaga privasi diri, jangan sembarangan berbagi data pribadi ke orang yang tidak dikenal. Dan seperti yang kita ketahui bahwa informasi data diri yang lengkap termasuk informasi ibu kandung yang kita berikan ke orang berpotensi terjadi penyalah bodohnya saya, bisa dibutakan iming-iming tawaran Kartu Kredit baru sampai lupa sejenak apa yang sering saya sampaikan ke beberapa orang dan teman dekat. Dan Alhamdulillah saya lekas sadar dan terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Hahaha…Kecurigaan-kecurigaan tersebut tidak seketika muncul lantaran penelpon cukup koperatif untuk tidak memaksakan diri untuk mendapatkan informasi detail data diri saya. Ia menjanjikan pihaknya akan menjadwalkan petugas untuk datang ke tempat kerja saya guna mengantarkan form pendaftarannya. Nah, semakin tidak curiga dong dan saya masih tetap berharap. Hahaha…*klik utk perbesar gambarDua hari, tiga hari saya menunggu kehadiran petugas yang dijanjikan tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Karena masih berharap, telponlah saya ke customer service Bank yang bersangkutan. Dari percakapan dengan CS yang resmi tersebut barulah kecurigaan saya benar-benar terbukti. Sesuai aturan Negara, PIHAK BANK TIDAK PERNAH MEMINTA DETAIL DATA PRIBADI VIA TELEPON, EMAIL, dan BERBAGAI MEDIA NON TATAP MUKA saya pada modus operasi bait dan phising data pribadi pemilik kartu kredit ini semakin mantep setelah hari ini – selang beberapa bulan dari terima telpon pertama – saya menerima telepon serupa lagi, cuman bilangnya dari Bank yang berbeda. Sudah pernah dan yakin ini modus phising, saya biarkan telpon tersebut dan saya blok nomornya. Eng.. Ing.. Eng.. yang kali ini tidak cukup lihai. Kenapa? Setelah saya cuekin, do’i masih berusaha untuk dapatkan informasi data pribadi saya dengan menghubungi saya via WhatsApp. Ya saya cuekin lah, kan jelas bohong banget bukan?Jadi, pelajaran dari apa yang saya alami ini adalahJangan percaya pada penawaran kartu kredit baru via telepon, terlebih jika si penelepon minta kita untuk memberikan detail data diri via telepon, chat, dll. Sesuai aturan yang berlaku, PIHAK BANK TIDAK PERNAH MEMINTA DETAIL DATA PRIBADI VIA TELEPON, EMAIL, dan BERBAGAI MEDIA NON TATAP MUKA mudah memberikan detail data pribadi kepada orang lain, terutama orang yang tidak kita kenal. Kenapa? Karena dengan informasi data pribadi kita, orang tidak bertanggungjawab bisa menyalahgunakan data pribadi menerima telepon penawaran atau hadiah yang mengatas namakan bank atau perusahaan, jangan langsung percaya. Konfirmasi ke pihak bank atau perusahaan melalui kontak resmi yang mudah tergiur tawaran kartu kredit. Ya meskipun itu bukan modus phising, inget pembelanjaan atau dana yang kita tarik dari kartu kredit tetaplah terhitung menjadi hutang kita. Dan hutang itu wajib dibayar. Kalau gak bisa bayar? Gimana? Hehe..Jangan mudah percaya segala penawaran melalui telepon. Tantang penelepon untuk ketemu. Jika bukan upaya phising, penelepon akan benar-benar akan ketemu dan mendatangi upaya bait atau phising data diri untuk keperluan membobol kartu kredit ini semakin marak terjadi. Mungkin sampeyan juga mendengar ada forum dan halaman FB yang membagikan informasi kartu kredit milik orang lain di sana. Dan bukan main-main, informasi tersebut benar dan bisa digunakan untuk belanja. Terbukti ada bocah SMP diciduk polisi karena menggunakan data tersebut untuk belanja, setelah pemilik kartu kredit melakukan trace transaksi ke waspada ya kawan! Jangan sampai sampeyan jadi korban phising atau penipuan.
Terakhir diperbarui: 4 Desember 2023. Dengan layanan perbandingan gratis terbaik Financer.com, Anda bisa menemukan Kredit Tanpa Agunan (KTA) terbaik di Indonesia. Bandingkan semua produk pinjaman tanpa agunan dengan cepat dan mudah secara gratis. Jumlah pinjaman mulai dari Rp500 ribu hingga Rp500 juta. Isi formulir pendaftaran hanya dalam
kartu kredit. Buchori - Mulai kemarin 6/8, Otoritas Jasa Keuangan resmi memberlakukan aturan Nomor 1/ tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. Aturan ini mengharuskan para pelaku usaha jasa keuangan PUJK, atau perusahaan yang menawarkan kartu kredit, atau layanan kredit atau jasa lainnya, agar menangani pengaduan konsumen secara cepat, sederhana, dengan biaya ini muncul, diantaranya setelah konsumen ramai-ramai, mengeluhkan teror yang dilakukan industri jasa keuangan dalam menawarkan produk kreditnya, terutama kartu kredit yang mengganggu privasi serta tidak mengindahkan kaidah sopan-santun. Serta ada penipuan promosi yang dilakukan jasa keuangan. Menurut OJK , aturan tersebut keluar agar masyarakat tidak terjebak upaya perusahaan yang menawarkan seperti produk keuangan yang tidak menjadi kewenangan pengawasan OJK . Pengalaman, dari kasus investasi yang diduga illegal sering menawarkan investasi dengan bunga atau imbal hasil yang di luar batas kewajaran padahal kenyataannya perusahaan ini tidak diberikan izin dan pengawasannya tidak dilakukan oleh OJK . "PUJK, menyediakan ringkasan informasi produk dan/atau layanan jasa keuangan yang memuat manfaat, biaya dan risiko," kata Direktur Direktorat Pengembangan Kebijakan Perlindungan Anto Prabowo dalam rilisnya, Rabu 6/8. Lantas aturan seperti apa, yang diatur OJK , berikut rangkuman dari 5 halaman Pencarian data nasabah harus legal ilustrasi marketing. Nasabah sering kali tiba-tiba mendapatkan telepon, sms atau email penawaran suatu produk. Padahal, nasabah tidak pernah memberikan nomor kontak atau alamat surel pada industri jasa dalam aturan anyar OJK , industri jasa keuangan atau pihak ketiga yang menawarkan produk keuangan dilarang seenaknya menggunakan data nasabah untuk promosi. Di aturan ini tercantum, data Konsumen dan/atau masyarakat harus didapatkan oleh PUJK setelah melalui persetujuan bahwa Konsumen dan/atau masyarakat bersedia menerima penawaran menggunakan sarana pribadi seperti telephone, sms atau email. [arr]Baca juga 3 dari 5 halaman Waktu promosi harus beradab Ilustrasi ATM dan kartu Kredit. Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan mengatur, dalam berhubungan dengan konsumen khususnya melalui sarana pribadi dalam bentuk antara lain telephone, sms atau email harus, perusahaan yang menawarkan jasa keuangan, sejak dari awal, harus menyampaikan permohonan izin untuk dapat menawarkan produk dan/atau layanan jasa keuangan"Khususnya penawaran melalui telephone wajib memperhatikan kewajaran waktu menghubungi Konsumen kecuali telah melalui perjanjian terlebih dahulu dengan konsumen/atau masyarakat," tulis aturan tersebut. Baca juga 4 dari 5 halaman Wajib rekam pembicaraan Ilustrasi operator telepon. ?2014 Penawaran jasa keuangan pada konsumen terhadap suatu produk, yang dilakukan melalui telpon, terlebih dahulu harus seizin target konsumen terlebih dahulu. Setelah penawaran yang disertai dengan permintaan persetujuan konsumen dan/atau masyarakat, jasa keuangan wajib merekam pembicaraan tersebut dan disimpan oleh PUJK dalam kurun waktu selama pemanfaatan produk dan/atau layanan tersebut. Baca juga 5 dari 5 halaman Tidak boleh ada paksaan Ilustrasi promosi. ?2014 Business Images Industri keuangan, lewat aturan yang dikeluarkan OJK , dilarang mencantumkan klausul baku yang memberikan hak kepada pelaku usaha jasa keuangan, untuk melakukan penawaran untuk kepentingan komersial lainnya, yang tidak berhubungan dengan produk dan atau layanan yang dikeluarkan oleh PUJK. Pelaku usaha jasa keuangan, hanya dapat memberikan pilihan kesediaan atau tidak untuk menerima penawaran baik untuk produk dan atau layanan yang dikeluarkan oleh perusahaan lain, yang masih dalam group perusahaan dari PUJK. Baca juga
Gr2C. jd2rbl1obz.pages.dev/62jd2rbl1obz.pages.dev/29jd2rbl1obz.pages.dev/319jd2rbl1obz.pages.dev/237jd2rbl1obz.pages.dev/150jd2rbl1obz.pages.dev/51jd2rbl1obz.pages.dev/134jd2rbl1obz.pages.dev/242jd2rbl1obz.pages.dev/45
cara menawarkan kartu kredit lewat telepon