Berapawatt lampu untuk menetaskan telur bebek? Menggigil tapi tidak demam gejala penyakit apa? Penyakit apa saja yang dapat ditimbulkan akibat makan jajanan tidak sehat? Daun apa yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi? Apakah efek obat akan hilang jika minum susu? Contoh kata yang berimbuhan me-kan? Rempah apa yang bisa menghilangkan lemak
Unduh PDF Unduh PDF Menetaskan telur ayam merupakan pengalaman yang sangat berharga, yang membutuhkan perencanaan yang baik, dedikasi, fleksibilitas, serta kemampuan observasi. Telur ayam memiliki periode pengeraman selama 21 hari dan bisa menetas menggunakan inkubator mesin pengeram khusus dan diawasi, atau menggunakan ayam betina. Gunakan panduan berikut untuk menetaskan telur ayam menggunakan kedua cara tersebut. 1 Cari tahu di mana Anda bisa mendapatkan telur yang subur. Telur yang subur harus didapatkan dari tempat penetasan atau peternakan ayam yang memiliki ayam jantan, jika Anda tidak membiakkan ayam sendiri. Anda juga bisa membeli telur peternakan segar dari orang yang menjualnya. Pastikan untuk mencari tahu dari pemasok terlebih dahulu, untuk memastikan tersedianya ayam pembiak dan persediaan telur. Petugas di daerah Anda atau spesialis peternakan ayam mungkin bisa menyarankan tempat yang tepat.[1] Telur yang Anda beli dari toko bahan makanan bukanlah telur yang subur dan tidak bisa menetas. Untuk pencegahan penyakit dan alasan kesehatan, lebih baik membeli semua telur dari satu tempat. Jika Anda mencari jenis ayam tertentu atau yang langka, Anda mungkin harus menghubungi tempat penetasan khusus. 2 Berhati-hatilah jika telur Anda dikirim. Anda harus berhati-hati jika membeli telur secara daring online dan menerimanya melalui kiriman, terutama jika Anda seorang pemula. Telur yang dikirim lebih sulit menetas dibandingkan telur dari ayam sendiri atau dari peternakan setempat. Biasanya, telur yang tidak dikirim memiliki 80 persen kemungkinan menetas, sedangkan telur yang dikirim hanya memiliki 50 persen kemungkinan. [1] Namun, jika telur diperlakukan dengan sangat kasar saat pengiriman, kemungkinan semua tidak menetas, walaupun Anda melakukan semuanya dengan benar. 3 Pilih telur dengan bijak. Jika Anda bisa memilih telur sendiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Anda sebaiknya memilih telur dari ayam biakan yang sudah dewasa dan sehat; mereka harus cocok dengan pasangannya dan memproduksi telur yang subur sekitar tiga butir. Ayam biakan juga harus diberi makanan khusus.[2] Hindari memilih telur yang terlalu besar atau kecil, atau yang berbentuk aneh. Telur yang besar sulit menetas dan telur kecil menghasilkan anak ayam yang kecil. Hindari telur dengan kulit yang retak atau tipis. Telur ini sulit menyimpan kelembapan yang dibutuhkan untuk perkembangan anak ayam. Kulit yang retak atau tipis juga lebih mudah ditembus penyakit. 4 Pahamilah jika Anda memiliki ayam jantan. Anda harus mengingat bahwa telur kemungkinan akan menetaskan campuran 5050 antara jantan dan betina. Jika Anda hidup di perkotaan, ayam jantan akan menimbulkan masalah dan memeliharanya terkadang bisa melanggar peraturan kota! Jika tidak bisa memelihara ayam jantan, Anda harus mencarikan tempat untuknya. Walaupun tidak akan memeliharanya, Anda harus memikirkan rencana agar ayam jantan tidak berkembang biak secara berlebihan atau melukai ayam betina.[1] Anda harus mengerti bahwa tidak ada cara memastikan apakah telur mengandung ayam betina atau jantan sebelum menetas. Walaupun biasanya perbandingan jantan dan betina adalah 5050, Anda mungkin tidak beruntung dan menetaskan 7 ayam jantan dari 8 telur, yang tidak akan berguna untuk membiakkan ayam.[1] Jika Anda berniat memelihara semua atau sebagian ayam jantan, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan, seperti Anda harus memiliki ruang yang cukup agar ayam betina tidak berkembang biak secara berlebihan. Ini bisa mengakibatkan bulu kepala dan punggung ayam betina tertarik dan jenggernya cedera, dan parahnya lagi, bisa luka-luka terkena cakar ayam jantan. Terlalu banyak ayam jantan juga dapat menimbulkan banyak pertengkaran. Sebaiknya Anda memelihara satu ayam jantan untuk setiap sepuluh ayam betina atau lebih. Ini adalah perbandingan yang bagus jika Anda ingin memiliki ayam yang subur. 5 Tentukan apakah Anda ingin menggunakan inkubator atau ayam betina. Anda memiliki dua pilihan untuk menetaskan telur, bisa menetaskannya menggunakan inkubator atau menggunakan ayam betina. Kedua pilihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yaang harus dipertimbangkan sebelum proses dilanjutkan.[1] Inkubator adalah sebuah kandang dengan suhu, kelembapan, dan ventilasi yang bisa diatur. Dengan inkubator, Anda adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab terhadap telur-telur. Anda bertugas menyiapkan inkubator, mengawasi suhu, kelembapan, dan ventilasi di dalam inkubator, juga memutar telur. Inkubator kecil bisa dibeli, tetapi Anda bisa juga membuatnya sendiri. Jika membelinya, ikuti petunjuk yang tersedia. Ayam betina bisa digunakan untuk mengeram dan menetaskan telur, walaupun bukan telur miliknya. Ini cara yang bagus dan alami untuk menetaskan telur. Pastikan Anda memilih jenis ayam yang suka mengeram, seperti ayam Silky, Cochin, Orpington, dan Old English Game.[1] 6 Kenali kelebihan dan kekurangan tiap cara. Inkubator dan ayam betina memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menetaskan telur. Mengenalinya akan membantu untuk membuat keputusan yang bagus untuk situasi Anda. Kelebihan inkubator Menggunakan inkubator merupakan pilihan yang tepat jika Anda tidak memiliki ayam betina atau jika ini pertama kali Anda menetaskan telur. Sebuah inkubator memeungkinkan Anda memiliki kendali atas proses penetasan. Inkubator juga merupakan pilihan terbaik untuk menetaskan telur dalam jumlah banyak. Kekurangan inkubator Halangan terbesar dalam menggunakan inkubator adalah proses ini bergantung sepenuhnya pada sumber daya listrik. Jika ada pemutusan listrik secara tiba-tiba atau ada orang yang tidak sengaja menarik steker inkubator, ini akan mempengaruhi telur, bahkan bisa membunuh bayi ayam di dalamnya. Jika belum memiliki inkubator, Anda harus membelinya, dan kemungkinan sangat mahal, tergantung pada ukuran dan kualitasnya. Kelebihan ayam betina Menggunakan ayam betina untuk menetaskan telur adalah pilihan yang mudah dan alami. Dengan ini, Anda tidak perlu khawatir mengenai listrik yang mati dan merusak telur. Anda tidak perlu khawatir mengenai suhu dan kelembapan. Setelah telur menetas, ayam betina tersebut akan menjadi induknya, dan ini sangat indah untuk dilihat. Kekurangan ayam betina Ayam betina mungkin tidak mau mengeram saat Anda menginginkannya dan tidak ada cara untuk memaksanya mengeram telur, jadi Anda harus mengatur waktu yang tepat. Anda bisa membeli “broody coop” untuk melindungi ayam dan telur, dan mencegah kerusakan pada telur. Ini bisa menambah biaya penetasan telur. Ditambah lagi, ayam betina hanya dapat menetaskan sedikit telur sekali waktu. Ayam besar mungkin bisa menetaskan paling banyak 10-12 telur, tergantung pada ukuran telur, di mana ayam kecil bisa menetaskan 6-7 telur.[1] Iklan 1 Pilih lokasi untuk meletakkan inkubator. Agar suhu inkubator tetap stabil, letakkan di mana suhu tidak mudah berubah. Jangan letakkan di dekat jendela atau tempat yang terkena sinar matahari. Panas matahari bisa menaikkan suhu cukup tinggi untuk membunuh embrio yang sedang tumbuh.[3] Sambungkan pada sumber listrik yang kuat, dan pastikan steker tidak bisa terlepas secara tidak sengaja. Jauhkan inkubator dari jangkauan anak kecil, kucing, dan anjing. Umumnya, lebih baik untuk meletakkan inkubator di permukaan kokoh yang tidak bisa dirobohkan atau diinjak, dan di tempat bersuhu stabil, jauh dari angin dan pancaran matahari. 2 Kenali cara penggunaan inkubator. Sebelum mulai menetaskan telur ayam, pastikan Anda membaca semua instruksi pada petunjuk penggunaan inkubator. Pastikan Anda tahu cara mengoperasikan kipas, lampu, dan alat lainnya.[3] Gunakan termometer yang tersedia untuk memeriksa suhu inkubator. Anda harus melakukan ini secara rutin selama 24 jam sebelum menggunakannya, untuk memastikan suhunya agar tepat. 3 Atur kondisinya. Untuk berhasil menetaskan telur ayam, kondisi di dalam inkubator harus tepat. Agar telur siap dimasukkan ke dalam inkubator, Anda harus menyesuaikan kondisi di dalam inkubator agar optimal. Suhu Anda harus mengeram telur ayam pada suhu di antara 37-38 derajat Celcius 37,5º C merupakan suhu yang ideal. Hindari suhu melebihi 36–39 °C. Jika suhu menjadi ekstrem selama beberapa hari, kemungkinan menetas akan berkurang.[3] Kelembapan Tingkat kelembapan di dalam inkubator seharusnya relatif 50-65 persen 60 persen merupakan tingkat kelembapan yang ideal. Kelembapan dihasilkan dari panci air yang berada di bawah baki telur. Anda bisa menggunakan termometer wet bulb atau higrometer untuk mengukur kelembapan.[3] 4 Letakkan telur. Saat kondisi di dalam inkubator sudah disesuaikan dan diawasi selama setidaknya 24 jam untuk memastikan kestabilannya, sekarang waktunya memasukkan telur. Jangan masukkan kurang dari 6 telur. Jika Anda hanya menetaskan 2 atau 3 telur, terutama jika telur tersebut adalah telur kiriman, kemungkinan besar gagal menetas. Anda mungkin hanya mendapatkan satu anak ayam, atau tidak sama sekali.[3] Hangatkan telur yang subur mencapai suhu ruangan. Menghangatkan telur akan mengurangi tingkat dan waktu perubahan suhu di dalam inkubator setelah Anda meletakkan telur. Letakkan telur di dalam inkubator dengan hati-hati. Pastikan telur berbaring pada sisinya. Ujung telur yang lebih besar seharusnya lebih tinggi dibandingkan ujung lancip. Ini sangat penting karena embrio bisa berada di posisi yang salah jika ujung lancip lebih tinggi dan kesulitan bersuara serta meretakkan kulit telur, saat waktunya menetas.[1] 5 Biarkan suhu turun setelah meletakkan telur. Suhu akan menurun sementara setelah Anda meletakkan telur di dalam inkubator, tetapi seharusnya kembali naik jika Anda mengatur inkubator dengan benar. Jangan menaikkan suhu untuk menyesuaikan perubahan suhu ini karena Anda bisa merusak atau membunuh embrio. 6Tulis tanggalnya. Dengan melakukan ini, Anda bisa mengestimasi tanggal penetasan telur. Telur ayam membutuhkan 21 hari untuk menetas bila dierami pada suhu yang tepat. Telur yang lebih tua, telur yang dibiarkan mendingin, dan telur yang mengeram pada suhu yang teralu rendah, masih mungkin menetas – tetapi akan membutuhkan waktu yang lebih lama! Jika sudah mencapai hari ke-21 dan telur belum menetas, tunggu beberapa hari lagi 7 Putar telur setiap hari. Telur harus diputar sekurang-kurangnya tiga kali sehari secara rutin – tapi lima kali lebih baik! Beberapa orang suka memberi tanda X pada satu sisi telur agar mereka bisa lebih mudah mengetahui telur mana yang sudah diputar. Kalau tidak, akan sangat mudah untuk lupa telur mana yang sudah diputar, dan apakah sudah diputar sepenuhnya atau tidak.[1] Saat memutar telur secara manual, tangan Anda harus dicuci dan dibersihkan sebelumnya agar bakteri dan minyak tidak masuk ke permukaan telur. Tetaplah memutar telur sampai hari ke-18, lalu berhenti untuk membiarkan anak ayam menentukan posisi yang sesuai untuk menetas. 8 Atur tingkat kelembapan di dalam inkubator. Tingkat kelembabapan seharusnya di antara 50-60 persen melalui proses pengeraman, kecuali 3 hari terakhir Anda harus menaikkan ke 65 persen. Anda mungkin memerlukan tingkat kelembapan yang lebih tinggi atau rendah tergantung pada tipe telur. Cari tahu informasi di tempat penetasan atau buku yang tersedia tentang cara menetaskan spesies ayam..[3] Isi ulang air di dalam panci air secara rutin karena kalau tidak tingkat kelembapan akan menurun. Selalu isi dengan air hangat. Letakkan spons di dalam panci air jika Anda ingin meningkatkan tingkat kelembapan. Ukur tingkat kelembapan di dalam inkubator menggunakan termometer wet bulb. Ukur kelembapan dan suhu inkubator dan tulis. Baca grafik, grafik psikometrik daring, atau buku untuk mencari tahu tingkat kelembapan relatif dari hubungan antara pengukuran termometer wet bulb dan dry bulb. 9Pastikan inkubator memiliki ventilasi yang cukup. Seharusnya ada lubang di samping dan di atas inkubator agar ada udara yang mengalir dan pastikan lubang setengah terbuka. Anda harus menambah ventilasi saat anak ayam mulai menetas.[3] 10 Sinari telur setelah 7-10 hari. Penyinaran telur adalah saat Anda menggunakan lampu untuk melihat berapa banyak ruang yang ditempati embrio di dalam telur. Setelah 7-10 hari, Anda bisa melihat perkembangan embrio. Proses ini memungkinkan Anda untuk membuang telur dengan embrio yang mati.[3] Cari kaleng atau kotak yang cukup untuk dimasuki bola lampu. Potong lubang pada kaleng atau kotak yang lebih kecil dari diameter telur. Nyalakan lampu. Ambil satu telur yang dierami dan dekatkan ke lubang. Jika telur terlihat kosong, embrio belum berkembang dan telur mungkin tidak subur. Anda seharusnya melihat gumpalan yang suram jika embrio berkembang. Embrio akan membesar seiring mendekati tanggal penetasan. Buang telur yang tidak menunjukkan perkembangan embrio dari inkubator. 11 Bersiap untuk penetasan. Berhenti memutar telur 3 hari sebelum estimasi tanggal penetasan. Kebanyakan telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Letakkan kain yang tipis di bawah telur sebelum penetasan. Kain ini akan menyerap butiran kulit telur dan unsur lainnya selama dan setelah penetasan. Naikkan tingkat kelembapan di dalam inkubator dengan menambah air atau meletakkan spons. Tutup inkubator sampai anak ayam selesai menetas. Iklan 1 Pilih jenis ayam yang tepat. Jika Anda memilih menggunakan ayam betina untuk menetaskan telur, Anda perlu tahu bagaimana cara memilih ayam yang terbaik untuk penetasan. Beberapa jenis ayam tidak suka mengeram, jadi jika Anda menunggu ayam favorit Anda mau mengeram, Anda mungkin harus menunggu sangat lama! Jenis ayam yang paling baik adalah ayam Silky, Cochin, Orpington, dan Old English Game. Banyak jenis ayam lain yang bisa mengeram, tetapi ingatlah walaupun ayam Anda mau mengeram, ini tidak berarti ia akan menjadi induk yang baik. Misalnya, beberapa ayam betina akan mengeram, tetapi tidak selalu berada di kandang, jadi telur yang menetas hanya sedikit atau tidak sama sekali.. Beberapa ayam akan terkejut saat telur menetas, dan ayam induk akan menyerang anak ayam tersebut atau meninggalkannya. Jika Anda bisa menemukan ayam betina yang pandai mengeram dan menjadi induk, Anda menemukan pemenang! 2 Ketahui kapan ayam betina tersebut mau mengeram. Untuk mengetahuinya, cari ayam betina yang menyendiri di sarang dan tetap di sana pada saat malam hari. Anda juga bisa menemukan petakan kulit yang botak di bagian bawahnya. Jika ia menyerang Anda dengan suara yang kuat atau menggigit Anda, ini pertanda besar bahwa ia ingin mengeram.[4] Jika Anda meragukan ayam betina Anda, sebelum meletakkan telur subur di bawahnya, uji ayam tersebut selama beberapa hari untuk melihat apakah dia tetap berada di sarang. Anda bisa meletakkan bola golf, telur buatan, atau telur asli yang mau Anda korbankan. Anda tidak ingin menggunakan ayam yang akan meninggalkan sarang di tengah proses pengeraman. 3 Siapkan area pengeraman. Letakkan ayam betina di rumah atau kamar yang terpisah yang bisa digunakan untuk pengeraman dan penetasan telur serta bisa menjadi tempat tumbuhnya anak ayam. Letakkan sarang yang nyaman di lantai area pengeraman, isi dengan bantalan lembut seperti serutan kayu atau jerami.[4] Sebaiknya area pengeraman berada di tempat yang sunyi, gelap, bersih, tidak berangin, jauh dari ayam lainnya, bebas dari kutu dan serangga, dan jauh dari predator. Berikan ruang yang cukup agar ayam betina bisa meninggalkan sarang untuk makan, minum, dan berkeliling. 4 Letakkan telur yang subur di bawah ayam betina. Setelah Anda yakin bahwa ayam akan mengeram dengan baik dan menyiapkan area pengeraman, letakkan telur di bawahnya. Letakkan semua telur, agar telur tersebut bisa menetas dalam waktu yang bersamaan.[4] Letakkan telur pada saat malam hari, karena Anda tidak akan mengganggu ayam dan membuatnya menolak dan meninggalkan sarang dan telur. Jangan khawatir mengenai posisi telur. Ayam betina akan menggerakkannya beberapa kali selama pengeraman. 5Pastikan Anda selalu menyediakan makanan dan air setiap waktu. Pastikan ayam betina selalu memiliki akses ke makanan dan air, walaupun dia hanya makan dan minum sekali sehari. Letakkan air jauh dari ayam agar dia tidak menabrak dan menumpahkannya hingga membasahi sarang.[4] 6 Jangan mengganggu ayam betina atau telur sebisa mungkin. Ayam akan menggerakkan telur serta telur akan tetap lembap dan hangat karena terkena badan ayam. Jika Anda ingin memeriksa dan menyinari telur untuk mengetahui perkembangannya, jangan lakukan terlalu sering.[4] Namun, Anda tentu tidak ingin menghasilkan telur busuk yang bisa mempengaruhi kesehatan dan keamanan jika retak. Sinari semua telur dalam waktu yang sama antara hari ke-7 dan ke-10 dalam proses pengeraman. Jika Anda menemukan telur yang busuk atau embrio tidak berkembang, buang saja. Selama minggu terakhir sebelum penetasan, biarkan ayam betina di dalam sarang sepanjang hari tanpa mengganggunya. Ini adalah proses yang alami. 7Miliki ayam cadangan. Jika ayam sudah mengeram selama dua minggu dan tiba-tiba saja meninggalkan sarang, ini sangat membuat frustrasi, tapi jangan putus asa. Jika Anda memiliki ayam betina lainnya atau sebuah inkubator, Anda masih bisa menyelamatkan telurnya.[4] 8Biarkan telur menetas dengan sendirinya. Saat anak ayam mulai menetas, jangan amati atau memindahkan telur dari bawah ayam betina untuk melihatnya. Telur ini berada di tempat yang seharusnya. Jangan khawatir jika tidak semua telur menetas, ayam betina sangat pandai dalam mengeram telur sambil memelihara anak ayam. Ayam betina biasanya akan tetap berada di sarang selama 36 jam atau lebih untuk menunggu semua telur menetas sambil menjaga anak ayam.[4] Iklan Pastikan mangkuk air berada di tempat yang cukup tinggi agar anak ayam tidak tenggelam dan cukup rendah agar mereka bisa minum. Tangani telur dengan hati-hati saat memutarnya setiap hari. Kulit telur sangat mudah pecah. Pastikan Anda menyediakan makanan dan air untuk anak ayam yang baru menetas. Jika anak ayam tidak mau makan sampai 2-3 hari setelah menetas, jangan khawatir; mereka memiliki makanan dari kuning telur yang mereka makan di dalam telur. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Inkubator Telur ayam subur Termometer Higrometer atau Ayam betina Tempat pengeraman Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Untukmembuktikan adanya muai ruang pada benda yang berbentuk bola dapat menggunakan alat s'Gravesande. bumi meski melewati ruang hampa Menjemur pakaian memanfaatkan perpindahan panas secara radiasi Menetaskan telur ayam/bebek dengan lampu Menjemur pakaian saat siang hari Contoh: 1. maka e = 1 T1 = 300 K T2 = 350 K σ = 5,67.10-8 watt
Cara menetaskan telur bebek dengan menggunakan inkubator atau mesin tetas lebih rumit daripada menetaskan telur ayam. Meskipun kebanyakan inkubator dirancang untuk menetaskan telur bebek dan ayam, tapi menetaskan kedua telur ini secara bersamaan sering menimbulkan masalah. Beberapa jenis bebek bisa bertelur dan mengerami telurnya dengan baik. Tapi ada juga jenis bebek yang tidak bisa mengerami telur dengan baik, seperti misalnya bebek peking. Bebek peking cepat bosan saat mengerami telurnya. Untuk itu, penting bagi Anda menetaskan telur bebek menggunakan inkubator. Pada Artikel ini, kita akan membahas 10 hal yang harus Anda tahu tentang cara menetaskan telur, yaitu Langkah-langkah menetaskan telur bebek Perhitungkan jumlah dan ukuran telur bebek Durasi waktu penetasan telur bebek Memulai proses penetasan di waktu yang tepat Mesin tetas dengan lengan putar otomatis Perhatikan tingkat kelembaban telur bebek Mengatur suhu sesuai rekomendasi Telur bebek dan perkembangan embrio bebek Tingkat penetasan telur bebek Biarkan bibit bebek berusaha keluar dari telur Dengan membaca artikel ini, Anda tidak akan melewatkan hal-hal penting yang harus Anda perhatikan saat menetaskan telur bebek. Tanpa berpanjang-panjang lagi, yuk kita bahas satu per satu! Baca Juga 5 Cara Menambah Nafsu Makan Bebek Paling Ampuh 10 Tips Cara Menetaskan Telur Bebek 1. Pahami Langkah-langkah Menetaskan Telur Bebek 2. Perhitungkan Jumlah dan Ukuran Telur Bebek 3. Perhatikan Durasi Waktu Penetasan Telur Bebek 4. Memulai Proses Penetasan di Waktu yang Tepat 5. Gunakan Mesin Tetas dengan Lengan Putar Otomatis 6. Perhatikan Tingkat Kelembaban Telur Bebek 7. Mengatur Suhu Sesuai Rekomendasi 8. Telur Bebek dan Perkembangan Embrio 9. Pahami Tingkat Penetasan Telur Bebek 10. Biarkan Bibit Bebek Berusaha Keluar dari Telur Sendiri Ikuti Tips Cara Menetaskan Telur Bebek 1. Pahami Langkah-langkah Menetaskan Telur Bebek Ada banyak proses yang perlu dilalui dalam menetaskan telur bebek. Berikut 7 langkah untuk menetaskan telur bebek Letakkan inkubator pada permukaan yang rata dan kokoh. Pastikan lokasi inkubator tidak dekat dengan sumber panas, dan tidak di area terbuka. Panaskan mesin tetas sebelum memasukkan telur bebek ke dalamnya dengan memanaskannya hingga 36-38 derajat celcius selama satu jam. Tempatkan telur bebek di dalam mesin tetas, dengan sisi telur yang sempit dan runcing berada di bawah. Tuang air ke dalam mesin tetas pada tempat yang ditentukan pada petunjuk penggunaan mesin, sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan. Jika inkubator Anda tidak dilengkapi dengan lengan putar otomatis, putar telur bebek empat kali sehari secara berkala. Telur harus diputar ke samping, bukan diputar dari atas ke bawah. Sehingga ujung runcing dan sempit dari telur selalu menghadap ke bawah. Monitor tingkat suhu dan kelembaban beberapa kali dalam sehari, sehingga Anda bisa segera tahu jika ada fluktuasi yang harus disesuaikan. Untuk masalah fluktuasi tingkat kelembabab, biasanya buku petunjuk penggunaan mesin memberikan rekomendasi jumlah air yang dibutuhkan mesin untuk meningkatkan kelembaban. Pada lima hari terakhir penetasan, disarankan untuk berhenti melakukan rotasi telur, agar anak bebek bisa terbiasa dengan satu posisi dan bersiap membuat lubang untuk memecahkan telur. Setelah anak bebek membuat lubang kecil pertamanya, mungkin butuh waktu 12 hingga 48 jam untuk bisa benar-benar keluar dari telur. 2. Perhitungkan Jumlah dan Ukuran Telur Bebek Telur bebek berukuran lebih besar dari telur ayam, terutama telur dari jenis bebek besar seperti bebek peking jumbo. Padahal, jumlah kapasitas telur yang dapat ditampung inkubator biasanya dihitung menggunakan ukuran telur ayam. Oleh karenanya, Anda harus memperkirakan jumlah telur bebek yang akan masuk ke dalam inkubator dengan baik. Akan lebih baik jika penataan telur di dalam inkubator tidak berdempetan, dan tetap memiliki celah pada setiap telur untuk mengurangi gesekan dan retakan pada telur. Jika telur bebek Anda kecil, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbesar telur bebek. Silakan kunjungi artikel PPG berikut untuk penjelasan rincinya “Wah, Ternyata Ini Cara Ampuh Memperbesar Telur Bebek“. 3. Perhatikan Durasi Waktu Penetasan Telur Bebek Berapa lama penetasan telur bebek? Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh para peternak bebek. Waktu penetasan telur bebek dapat bervariasi, tetapi secara rata-rata dibutuhkan 28 hari untuk menetaskan sebagian besar telur. Salah satu jenis bebek yang menjadi pengecualian adalah bebek serati muscovy. Diperlukan waktu kurang lebih 35 hari untuk menetaskan telur bebek jenis ini. 4. Memulai Proses Penetasan di Waktu yang Tepat Masa inkubasi dimulai segera setelah bebek bertelur. Mengumpulkan telur setiap hari sangat penting untuk proses inkubasi. Jangan menunggu induk bebek mendiamkan telurnya baru Anda mencoba menyelamatkan telurnya dengan memasukkannya ke inkubator. Hal ini menurunkan peluang untuk menetaskan telur bebek. Telur bebek yang berumur tiga hari dan dalam keadaan cuaca yang dingin dan lembab, masih bisa menetas meskipun kemungkinannya kecil. Jika tidak dalam keadaan cuaca yang dingin, mungkin telur bebek berumur seminggu masih bisa menetas. Tapi perlu diingat peluang telur untuk menetas akan semakin menurun seiring dengan berjalannya waktu. 5. Gunakan Mesin Tetas dengan Lengan Putar Otomatis Menggunakan inkubator dengan lengan putar otomatis akan menghemat waktu banyak waktu saat menetaskan telur bebek. Meski begitu, ada dua sudut pandang pro dan kontra terhadap mesin ini. Di satu sisi, lengan putar otomatis ini membuat mesin inkubator tidak perlu dibuka beberapa kali setiap hari. Hal ini selain menghemat waktu juga membuat kelembaban di dalam inkubator tetap terjaga. Telur bebek sangat sensitif terhadap perubahan kelembabab, sehingga peluang penetasan akan meningkat dengan kelembaban yang stabil. Di lain sisi, ada juga yang berpendapat bahwa lengan putar otomatis ini akan membuat telur bebek berada terlalu dekat dengan sumber panas mesin. Perubahan suhu yang hanya beberapa derajat pun bisa menurunkan peluang penetasan. Oleh karenanya, hal ini menjadi masalah bagi sebagian peternak bebek. Apa pun jenis inkubator yang Anda pilih, disarankan untuk menandai setiap telur bebek sehingga Anda dapat melacak bagaimana telur itu bergeser atau berubah posisi sepanjang hari. Berapa kali pembalikan telur bebek? Pembalikan telur dapat dimulai dari hari ke-3 atau ke-4 setelah telur masuk ke mesin tetas. Berikut tahapan jumlah pembalikan telur berdasarkan waktunya Pada hari ke-3 dan 4 ini, telur dapat dibalik minimal 3 kali dengan pembalikan setiap 8 jam sekali. Kemudian, pada hari ke-5 hingga hari ke-25. pembalikan telur bebek dapat dilakukan sekali sehari. Setelah memasuki hari ke-26, hentikan pembalikan telur karena telur sudah akan menetas. 6. Perhatikan Tingkat Kelembaban Telur Bebek Mendapatkan tingkat kelembaban tepat di dalam inkubator dan menjaganya agar tetap stabil sangat penting untuk proses penetasan. Idealnya, tingkat kelembapan saat menetaskan telur itik hanya berkisar antara 55 hingga 65 persen. Membeli inkubator yang dilengkapi termometer bola basah akan sangat membantu dalam memonitor tingkat kelembaban. Tapi, jika umur bebek petelur sudah mencapai enam sampai sembilan tahun, maka akan lebih baik membuat termometer bola basah pada inkubator Anda mencapai derajat yang sedikit lebih tinggi dengan kelembaban relatif 75 persen. Hal ini dikarenakan telur yang dihasilkan oleh bebek yang lebih tua biasanya lebih berpori daripada telur dari bebek muda. Meski demikian, tingkat kelembaban yang tinggi juga mendorong pertumbuhan bakteri. Oleh karenanya, disarankan untuk tidak membersihkan telur bebek sebelum memasukkannya ke dalam inkubator. Dengan kondisi alami, telur bebek memiliki perlindungan terhadap pertumbuhan bakteri pada kulit telur. 7. Mengatur Suhu Sesuai Rekomendasi Pertanyaan ini merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam menetaskan telur bebek. Untuk proses penetasan yang baik, disarankan suhu inkubator berada pada sekitar 36-38 derajat celcius sebelum telur bebek mulai dimasukkan. Selama 10 hari hingga dua minggu terakhir proses penetasan, pertumbuhan bebek di dalam telur akan menyebabkan peningkatan suhu pada inkubator. Waspadai peningkatan suhu secara alami ini dan bersiaplah untuk menyesuaikan suhu jika diperlukan. 8. Telur Bebek dan Perkembangan Embrio Berkurangnya kadar air di dalam telur bebek akan terjadi saat embrio bebek bertumbuh dan memerlukan lebih banyak ruang. Udara di dalam telur akan bertambah seiring dengan berkurangnya kadar air. Ketika embrio bebek berkembang secara normal, udara akan bertambah untuk mengisi sepertiga dari telur pada hari inkubasi ke-25. Telur yang embrionya tumbuh dengan sehat akan memiliki berat 15 persen lebih ringan saat mendekati tanggal penetasan. 9. Pahami Tingkat Penetasan Telur Bebek Tingkat penetasan pada telur bebek biasanya lebih rendah daripada telur ayam. Bagi orang yang baru pertama kali menetaskan telur bebek, biasanya tingkat penetasannya kurang lebih 50 persen. Hal ini normal dan jangan menyimpulkan bahwa Anda melakukan sesuatu yang salah jika mengalaminya. Namun, tingkat penetasan telur ini juga dipengaruhi oleh kualitas genetik induk bebek. Oleh karenanya, direkomendasikan untuk membeli DOD bebek yang memiliki kualitas baik, seperti DOD bebek PPG agar produktivitas dan kualitas telur yang dihasilkan juga baik. Memelihara bebek dan menetaskan telurnya memang membutuhkan pengalaman. Bahkan pemelihara bebek yang berpengalaman sering kali hanya memiliki tingkat keberhasilan 75 persen. 10. Biarkan Bibit Bebek Berusaha Keluar dari Telur Sendiri Jangan bantu anak bebek keluar dari telur sebelum 48 jam, kecuali jika Anda yakin ada tanda-tanda anak bebek mengalami kesulitan dan itu bukan hanya karena kelelahan yang secara alami terjadi. Mencoba membantu anak bebek yang baru menetas justru dapat membahayakan anak bebek tersebut. Anak bebek memiliki ukuran lebih besar dari anak ayam dan memiliki kaki berselaput yang dapat tersangkut dan terkoyak di baki telur yang berputar. Oleh karenanya, jangan biarkan anak bebek berlama-lama dalam inkubator. Biasanya bulu bebek akan mengering dalam waktu kurang lebih 60 menit. Setelah itu, disarankan untuk mengeluarkannya dari inkubator. Selalu bersihkan dan disinfeksi setiap bagian inkubator dan biarkan mengering sepenuhnya sebelum Anda menyimpannya untuk digunakan di masa mendatang. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai cara memelihara anak bebek, Anda dapat membaca artikel PPG berikut “Cara Memelihara Anak Bebek agar Tidak Mati“. Baca Juga Mau Bebek Bertelur Tiap Hari? Ini Tipsnya Ikuti Tips Cara Menetaskan Telur Bebek Menetaskan telur bebek memang lebih sulit daripada menetaskan telur ayam. Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir karena Anda bisa mengikuti 10 panduan hal-hal yang perlu Anda tahu tentang menetaskan telur bebek ini. Untuk menghasilkan bibit bebek berkualitas, tentunya Anda perlu memiliki bebek petelur parent stock yang memiliki kualitas tinggi. PT. Putra Perkasa Genetika “PPG” merupakan pembibit unggas terbaik Indonesia yang sudah bersaing di skala nasional dan internasional. PPG telah berhasil mengombinasikan teknologi modern dan tenaga ahli di bidang peternakan untuk menghasilkan bibit unggas terbaik. Dalam melakukan pembibitan, PPG bekerja sama dengan peternak lokal berpengalaman untuk merawat unggas. PPG menjual bibit unggas, seperti DOC Ayam dan DOD Bebek dengan berbagai variasi sesuai dengan kebutuhan Anda. Unggas PPG memiliki daya tahan tubuh yang kuat, pakan yang lebih efisien, dan produktivitas daging atau telur yang tinggi. Untuk informasi produk lebih lanjut dan pemesanan, jangan ragu untuk hubungi tim PPG.
mesin penetas telur ayam, puyuh, bebek dan lainnya dengan kualitas bagus dan berbagai tipe | Image 3 2. Pengaturan suhu. Untuk menetaskan telur ayam kita harus mengatur suhu pada mesin penetas telur ayam dengan sesuai. Kami menyarankan saat menetaskan telur ayam suhu yang di atur sekitar 37-38 derajat celsius. fLfQSeU.
  • jd2rbl1obz.pages.dev/102
  • jd2rbl1obz.pages.dev/338
  • jd2rbl1obz.pages.dev/105
  • jd2rbl1obz.pages.dev/319
  • jd2rbl1obz.pages.dev/120
  • jd2rbl1obz.pages.dev/41
  • jd2rbl1obz.pages.dev/5
  • jd2rbl1obz.pages.dev/336
  • jd2rbl1obz.pages.dev/4
  • berapa watt lampu untuk menetaskan telur bebek